Ivan Sagito atau Ivan Sagita lahir di Malang tahun 1957 dan
belajar di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta pada tahun 1979-85. Dia
dikenal sebagai seorang seniman introvert dan misterius, namun karya seninya
cukup terkenal di dunia seni. Dia menggunakan teknik melukis realistik untuk
membuat gambar realistis. Keluar dari ketegangan ini, ia berusaha untuk
menggambarkan ketidakpastian kehidupan sehari-hari, terutama karena mereka
berdampak pada orang-orang yang tidak berdaya dalam menghadapi kemiskinan dan ketidakadilan.
Ivan Sagita adalah salah satu seniman yang paling menonjol
terkait dengan surealisme Yogja, sebuah gaya yang muncul di tahun 1980-an.
Jenis ekspresi ini seringkali dipandang sebagai reaksi terhadap pergeseran
dekoratisvisme atau realisme di bawah era Soeharto. Karya-karyanya seringkali
bersifat satir dengan simbolik, mengeksplorasi tema kemanusiaan dan isu-isu
sosial.
Dia mengatakan: "Bagi saya, hidup selalu pergi berbeda
dari yang kita harapkan. Ini adalah mengapa saya cenderung untuk mengekspresikan
ketidak pastian Melihat kehidupan di lingkungan saya, saya mendapat kesan bahwa
semua orang dikendalikan oleh kekuatan tak terlihat".
Subyek Ivan Sagito yang sering dituangkan kedalam
karya-karyanya adalah orang-orang tradisional Jawa yang hidupnya ia mengamati
perjuangan di Yogyakarta. Dia telah menyatakan: "Mereka berjuang untuk
bertahan hidup, tapi mereka menerima apa pun yang terjadi pada mereka."
Dalam persiapan untuk sebuah lukisan, ia mungkin mengambil beberapa foto dari subjek
dalam upaya untuk menangkap realitas batin mereka.
Ivan Sagito hampir selalu melukis sosok manusia berulang
kali dalam satu pekerjaan, menggambarkan mereka dalam pergeseran pose atau
situasi yang berbeda. Lukisan Ivan Sagito yang terpilih sebagai Karya Terbaik di
7 dan 8 Jakarta Biennale Seni Lukis pada tahun 1987 dan 1989, dan ia
dianugerahi medali perak di Triennale Osaka pada tahun 1996.
Pameran tunggal pertamanya adalah di Duta Fine Art Gallery
di Jakarta pada tahun 1988. Pameran kelompok dipilih meliputi: Tree Asian Art
Show (Museum Seni Fukuoka, Jepang, 1989); The Seventh Asia Pameran Seni
Internasional (Bandung, Indonesia, 1992); The First Asia-Pacific Triennial of
Contemporary Art (Galeri Seni Queensland, Brisbane, Australia, 1993); Asian
Warna Air (Galeri Nasional, Bangkok, 1995), dan Modernitas and Beyond
(Singapore Art Museum, 1996).
Penghargaan:
1987: Award Biennale Seni Lukis Jakarta - Indonesia
1989: Award Biennale Seni Lukis Jakarta - Indonesia
1996: Silver Medal, The Osaka Triennale 1996. Japan
1998: Mainichi Broadcasting System Prize, The Osaka
Sculpture, Triennale 1998.
Pameran Tunggal
2003 : Red Mill Gallery, Vermont Studio Centre, US.
2000 : "Freezing The Time", Drawing Exhibition,
Gallery of Northern Territory University, Darwin, Australia.
2005 : "Death Containing Life", CP ARTSPACE,
Jakarta
2011 “final silence” Pulchri Studio , Denhaag - Holland
Wayang & Wayang by Ivan Sagita, 100 cm x 127 cm, Oil On Canvas , 1987
At that moment by Ivan Sagita, watercolour on paper, 30cm x 40 cm, 2011
Beban by Ivan Sagita, 75cm x 55cm,Ink On Paper, 2008
body swing by Ivan Sagita, 65cm x 65 cm, Oil On Canvas , 2014
Dialog Imajiner Antar Sosok by Ivan Sagita, 127 cm x 100 cm, Oil On Canvas , 1988
Dishes for life by Ivan Sagita, 65cm x 65 cm, Oil On Canvas , 2014
Exotism that contains an ancient myth by Ivan Sagita, watercolour on paper, 30cm x 40 cm, 2011
I am returning to the earth by Ivan Sagita, watercolour on paper, 30cm x 40 cm, 2011
Is it as simple and as easy as this by Ivan Sagita, 65cm x 65 cm, Oil On Canvas , 2014
Lima Ekor Sapi by Ivan Sagita, 100cm x 80cm, oil on canvas, 1998
Manusia dan Wayang by Ivan Sagita, 140 cm x 100 cm, Oil On Canvas , 1987
Manusia yang wayang atau manusia yang topeng by Ivan Sagita, oil on canvas, 1989
Meraba Diri by Ivan Sagita, 72cm x 90 cm, Oil On Canvas , 1998
Once upon a time there was a procession by Ivan Sagita, 200cm x 155 cm, Oil On Canvas , 2011-2013
Procession by Ivan Sagita, 200cm x 160 cm, Oil On Canvas , 2013
Procession 2 by Ivan Sagita, 134cm x 110 cmm, Oil On Canvas , 2013
Same heart , same destination by Ivan Sagita, 65cm x 65 cm, Oil On Canvas , 2014
Sapi by Ivan Sagita, 80 cm x 100 cm, Water color on paper, 2009
Semar by Ivan Sagita, 80 cm x 100 cm, Oil On Canvas , 1988
Something that always follows them by Ivan Sagita, 142cm x 200 cm, Oil On Canvas , 2011
Swinging to nothingness by Ivan Sagita, watercolour on paper, 30cm x 40 cm, 2011
Terletak pada dua tempat by Ivan Sagita, 56 cm x 76 cm, oil on canvas, 2002
The thin line that separates by Ivan Sagita, watercolour on paper, 30cm x 40 cm, 2011
Tidak Berada di Luar Melainkan di Dalam I by Ivan Sagita, 54 cm x 74 cm, oil on canvas, 2003
Tidak Berada di Luar Melainkan di Dalam II by Ivan Sagita, 54 cm x 74 cm, oil on canvas, 2003
Unnamed by Ivan Sagita, watercolour on paper, 30cm x 40 cm, 2011
Wajah pada Wayang-wayang by Ivan Sagita, 44,5cm x 34cm, Oil On Canvas , 2006
Wanita Tua Menyanggul Rambut by Ivan Sagita, 60cm x 60cm, oil on canvas, 2008
Woman and Mask by Ivan Sagita, 100 cm x 80 cm, oil on canvas, 1988
0 komentar:
Post a Comment