Biografi dan informasi lukisan original karya pelukis maestro terkenal

JAVADESINDO Art Gallery menyajikan informasi seputar biografi dan karya-karya lukisan original dari para pelukis maestro terkenal yang pernah dilelang atau dikoleksi oleh museum seni international.

Biografi dan informasi lukisan original karya pelukis maestro terkenal

JAVADESINDO Art Gallery menyajikan informasi seputar biografi dan karya-karya lukisan original dari para pelukis maestro terkenal yang pernah dilelang atau dikoleksi oleh museum seni international.

Biografi dan informasi lukisan original karya pelukis maestro terkenal

JAVADESINDO Art Gallery menyajikan informasi seputar biografi dan karya-karya lukisan original dari para pelukis maestro terkenal yang pernah dilelang atau dikoleksi oleh museum seni international.

Biografi dan informasi lukisan original karya pelukis maestro terkenal

JAVADESINDO Art Gallery menyajikan informasi seputar biografi dan karya-karya lukisan original dari para pelukis maestro terkenal yang pernah dilelang atau dikoleksi oleh museum seni international.

Biografi dan informasi lukisan original karya pelukis maestro terkenal

JAVADESINDO Art Gallery menyajikan informasi seputar biografi dan karya-karya lukisan original dari para pelukis maestro terkenal yang pernah dilelang atau dikoleksi oleh museum seni international.

Biografi dan informasi lukisan original karya pelukis maestro terkenal

JAVADESINDO Art Gallery menyajikan informasi seputar biografi dan karya-karya lukisan original dari para pelukis maestro terkenal yang pernah dilelang atau dikoleksi oleh museum seni international.

Tuesday, October 27, 2015

>> LUKISAN DAN BIOGRAFI RAPHAEL SANZIO


Raphael Sanzio atau Rafaello Sanzio (lahir di Urbino, Italia, 6 April 1483 – meninggal di Roma, Italia, 6 April 1520 pada umur 37 tahun) adalah pelukis dan arsitektur terpelajar Italia dari kota Firenze pada masa High Renaissance. Ia juga dikenal dengan panggilan Raffaello Santi, Raffaello da Urbino, atau Rafael Sanzio da Urbino.

Raphael Sanzio adalah anak dari pasangan Giovanni Sanzio dan Màgia di Battista Ciarla, yang meninggal pada tahun 1491. Ayahnya memperkenalkan kepada humanist court di kota Urbino, yang hingga akhir abad 15, adalah salah satu pusat kebudayaan teraktif di Italia di bawah pemerintahan Federico da Montefeltro, yang meninggal tujuh bulan sebelum kelahiran Raphael. Di sana Raphael bisa mempelajari karya-karya Paolo Uccello, Luca Signorelli, dan Melozzo da Forlì. Raphael memperlihatkan bakat yang cemerlang, dan pada umur 17 tahun sudah dipanggil master.

Dalam biografinya tentang Raphael, Giorgio Vasari menyebutkan bahwa ayah Raphael membawa Raphael ke Perugia pada umur 11 tahun untuk menjadi tenaga magang bagi Pietro Perugino.

Salah satu karya awal Raphael yang terdokumentasikan adalah lukisan altar untuk gereja San Nicola da Tolentino in Città di Castello, sebuah kota kecil penghubung Perugia dan Urbino. Pengerjaan lukisan ini diperintahkan pada tahun 1500 dan diselesaikan 1501. Lukisan ini rusak akibat gempa pada 1789, dan kini hanya beberapa bagiannya yang sempat diselamatkan dan disimpan di Pinacoteca Tosio Martenigo, Brescia.

Karya penting lainnya adalah Crowning of the Virgin untuk Oddi Chapel di gereja San Francesco di Perugia. Raphael, kemungkinan dengan status sebagai anggota bengkel seni Pietro Perugino juga ikut serta dalam penggarapan fresko Collegio del Cambio.

The Marriage of the Virgin, karya utamanya pada tahun 1504, diinspirasi oleh lukisan Pietro Perugino Giving of the Keys to St. Peter pada 1481-1482. Setelah itu ia melanjutkan dengan lukisan-lukisan kecil, Vision of a Knight, Three Graces dan St. Michael semuanya menunjukkan gayanya yang segar dan matang.

Pada 1504 Raphael pindah ke Siena bersama Pinturicchio, yang telah dibekalinya dengan desain dan gambarnya untuk pembuatan fresko di Libreria Piccolomini, Siena. Kemudian ia kembali ke Florence, kemungkinan untuk mengikuti gonfaloniere Pier Soderini setelah berakhirnya kekuasaan Savonarola, dan saat itu dua master besar dalam seni rupa, Leonardo da Vinci dan Michelangelo, sedang dalam proses kerja. Keberadaan Raphael pada musim gugur 1504 dapat dibuktikan. There Di sana ia tinggal selama empat tahun, untuk kemudian berpindah-pindah ke Perugia, Urbino, dan kemungkinan besar ke Roma. Pada 1507 dia ditugaskan oleh bangsawan Perugia untuk mengerjakan Deposition (Galleria Borghese, Roma).

Di Florence, Raphael berteman dengan beberapa pelukis lokal, di antaranya Fra Bartolomeo, pembangun prinsip-prinsip dasar High Renaissance, pengaruh ini kemudian menyebabkan ia mulai meninggalkan gaya tipis dan indah Perugino dan memulai gaya mewah dan berat. Tetapi, bagaimanapun pengaruh terbesar terhadap Raphael paad masa itu adalah komposisi Leonardo da Vinci, termasuk juga teknik baru chiaroscuro and sfumato.

Pada akhir 1508, Pope Julius II menugaskan pengerjaan karyanya di Roma dengan bimbingan Donato Bramante. Padahal pada masa itu Raphael hanyalah pelukis berusia 25 tahun yang masih mengembangkan gaya keseniannya. Bagaimanapun, ia berhasil menarik perhatian dan penghargaan dari Pope. Ia mendapat julukan prince of painters (pangeran dari seluruh pelukis). Dua belas tahun berikutnya Raphael tidak pernah lagi meninggalkan Roma, untuk bekerja kepada Julius dan penerusnya Pope Leo X (salah satu anggota keluarga Lorenzo de Medici) dan menghasilkan beberapa mahakarya. Ia kemudian menjadi seniman paling diminati di Italia.

Pada akhir 1508 ia mulai mendekorasi tempat tinggal Julius di Istana Vatikan, yang oleh Sri Paus dimaksudkan untuk mengembalikan nuansa kejayaanGereja Romawi melalui penerapan konsep humanisme dan neoplatonisme. Salah satu fresko yang terkenal dari karya ini adalah Stanza della Segnatura, yang diselesaikan 1511, Disputa yang terkenal, dan The School of Athens. Raphael terus menerus mengerjakan karyanya di ruangan tersebut sampai 1513, di bawah kekuasaan Paus Leo X, tetapi selalu membiarkan bagian akhir karyanya tidak terselesaikan untuk dikerjakan pembantunya. Di lain waktu ia mengerjakan hal lain, misalnya dekorasi suci untuk bangunan berbeda, lukisan potret, lukisan altar, dan sebagainya.

Salah satu karyanya yang juga terkenal berasal dari hubungan pertemanannya dengan bankir dari Senese, Agostino Chigi, yang menugaskan fresko Galatea di Villa Farnesina dan Sibyls di gereja Santa Maria della Pace, bersamaan dengan desain arsitektural dan dekorasi Chigi Chapel di gereja Santa Maria del Popolo (1513). Pekerjaan arsitektural ini membuat Raphael dipercaya menjadi salah satu arsitek dari Saint Peter's Basilica yang baru(pengerjaan dimulai 1506), yang ditinggalkan Bramante's setelah kematiannya pada 1514. Raphael mengubah rancangan Yunani menjadi desain bergelombang, tetapi rancangan ini kembali diubah setelah kematiannya. Dua tahun kemudian ia merancang Villa Madama diRoma. Pada 1515 ia juga ditunjuk menjadi penyelia penyelidikan arkeologis Romawi, untuk tujuan pembuatan peta arkeologis kebudayaan tersebut.

Ukuran prestise Raphael membuat karyanya menjadi penting dalam penciptaan dan pemeliharaan persekutuan politik, seperti karya-karyanya di Louvre, yang dikirimkan kepada Perancis, dan Lukisan Potret Lorenzo de Medici sebagai hadiah untuk kubuFirenze.

Raphael tidak pernah menikah, meskipun pada 1514 ia diketahui menjalin hubungan dengan Maria Bibbiena, keponakan kardinal, tetapi kemudian tunangannya ini meninggal. According Berdasarkan legenda, cinta sejatinya adalah seorang Fornarina ("the little baker"), tetapi keberadaannya tidak pernah tercatat secara autentik. Menurut Vasari, kematian Raphael kemungkinan akibat cinta yang berlebihan.

Pada tahun-tahun terakhirnya, (1518-1520) pengaruh bengkel seni terhadap karya Raphael menjadi lebih signifikan, seperti di lukisan Sicilia’s Spasimo untuk gereja Palermo dan Visitation yang sekarang pindah ke Prado, Madrid. Juga dekorasi Ruang Constantine di Vatikan dikerjakan oleh pembantunya berdasarkan rancangan Raphael. Salah satu karya yang dibuatnya sendiri adalah Double portrait di Louvre, Ezechiel's Vision yang kecil namun monumental, dan Transfiguration.

Kematian Raphael secara mendadak di Roma pada ulang tahunnya yang ke 37 (sebenarnya hanya beberapa minggu sebelum rencana Leo untuk mengangkatnya sebagai kardinal) ditangisi oleh orang-orang yang sudah begitu mengenal hidup dan karyanya. Tubuh Raphael dibaringkan di suatu ruangan yang menggambarkan kejeniusannya, dan diberi penghormatan dengan upacara penguburan yang dibuka untuk umum. Lukisan Transfiguration diarak sebelum jenazahnya.
Raphael dikuburkan di Pantheon, Salah satu tempat penguburan bergengsi di Italia.


Raffaello Sanzio, Guidobaldo da Montefeltro, 71 cm x 50 cm , oil on panel, year 1507, Location at Uffizi Gallery, Florence


Raffaello Sanzio, Portrait of a Young Man, 59cm × 75 cm, oil on parqueted board, year 1514



Raffaello Sanzio, Portrait of Pope Julius II , 108,7cm × 81 cm, oil on poplar wood, year 1516,  Location at National Gallery, London



Raffaello Sanzio, Potret Baldassare Castiglione, 82 cm x 67 cm, oil on canvas, year 1516,  Location at Museum Louvre, Prancis



Raffaello Sanzio, Potret Baldassare Castiglione,  Location at Museum Louvre, Prancis



Raffaello Sanzio, St Catherine of Alexandria, 71.1 cm x 54.6 cm, oil on panel, year 1506, at National Gallery, London



Raffaello Sanzio, Stanza dell'Incendio di Borgo, diameter 457 cm, medium fresco, year 1514, Location at Stanze di Raffaello, Stanza dell'Incendio, Vatican



Raffaello Sanzio, The Madonna of the Pinks, 27.9cm  × 22.4 cm, oil on yew wood, year 1506, Location at National Gallery, London



Raffaello Sanzio, The Madonna of the Pinks, 113cm  x 88 cm, oil on wood, year 1506, Location at Kunsthistorisches Museum, Vienna, Austria



Raffaello Sanzio, Woman with a veil, 82cm × 61 cm, oil on canvas, year 1516, Location at Firenze, Italia



Tuesday, September 8, 2015

>> LUKISAN DAN BIOGRAFI JOHANNES VERMEER


Johannes Vermeer ( 1632 - 1675) adalah seorang pelukis asal Belanda, Kehidupan pribadi Vermeer sangat sedikit diketahui orang. Dia tampaknya secara eksklusif mendedikasikan hidupnya untuk seni, menghabiskan hidupnya di kota Delft.

Pada abad ke-19 satu-satunya sumber informasi adalah beberapa buku catatan gereja, sejumlah dokumen resmi, dan komentar-komentar dari seniman lain.  John Michael Montias menambahkan banyak rincian tentang keluarganya dari arsip kota Delft dalam buku berjudul Artists and Artisans in Delft: A Socio-Economic Study of the Seventeenth Century (1982).

Lukisan Vermeer sebagian besar adalah pemandangan interior dalam rumah. "Hampir semua lukisan tampaknya berlokasi di dalam dua kamar agak kecil di rumahnya di Delft. Lukisan-lukisannya menunjukkan perabot dan dekorasi dalam berbagai susunan, dan sering menggambarkan orang yang sama, sebagian besar wanita".

Tidak diketahui secara jelas siapa yang mengajarkan Vermeer cara melukis. Vermeer memiliki banyak teman pelukis, namun tidak ada satupun gaya mereka yang mendekati gaya melukis Vermeer.
Meskipun Vermeer adalah seorang pialang (penjual barang) seni sama seperti sang ayah, ia selalu menganggap dirinya sebagai seorang pelukis. Ia hanya akan bekerja berdasarkan komisi, dan menghasilkan tidak lebih dari dua atau tiga lukisan dalam setahun, yang cukup untuk membiayai istri dan sebelas anaknya. Ia meninggal secara tiba-tiba pada tahun 1675.

Hanya ada tiga lukisan Vermeer yang diketahui tahun pembuatannya: The Procuress (1656, Gemaldegalerie, Dresden), The Astronomer (1668, Musée du Louvre, Paris), dan The Geographer (1669, Städelsches Kunstinstitut, Frankfurt).

Selama hidupnya, Johannes Vermeer hanya menghasilkan 45 lukisan, 35 diantaranya masih dapat Anda jumpai hari ini. Hal ini menjadikan Vermeer sebagai pelukis paling terkenal yang menghasilkan sedikit karya dalam sejarah seni.

Selama hidupnya, karya-karya Vermeer sangat diremehkan. Namun setelah seorang kritikus Perancis bernama Théophile Thoré-Bürger menulis sebuah monografi tentang Vermeer pada tahun 1866, tiba-tiba saja karya-karyanya mendapatkan apresiasi. Tidak banyak yang orang ketahui tentang Vermeer pada saat itu, karenanya Bürger menamainya ‘Manusia Penuh Rahasia dari Delft’ (the Sphinx of Delft’). Saat ini, karya Johannes Vermeer tidak ternilai harganya. Lukisan  ‘Girl with a Pearl Earring’ sering disebut sebagai Mona Lisa of the North, dan bahkan telah menginsprirasi pembuat film Hollywood.

Ciri khas karya Vermeer adalah penggunaan warna biru dan kuning. Ia juga dikenal sebagai maestro cahaya Belanda. Menurut dugaan, setelah reklamasi lahan, warna langit Belanda berubah, yang disebabkan oleh hilangnya rawa-rawa dan danau-danau, dan tidak lagi memantulkan cahaya ke langit. Mitos yang mengatakan bahwa cahaya di Belanda berbeda dari cahaya di tempat lain di dunia (Dutch Light) hanya dapat dilihat dalam lukisan-lukisan kuno.

Beberapa lukisannya menunjukkan sikapnya yang mengeras, dan biasanya dianggap mewakili karya-karya terakhir Vermeer. Dari periode akhir Vermeer di antaranya terdapat karya-karya seperti The Allegory of Faith (c 1.670, Metropolitan Museum of Art, New York) dan The Love Letter (c 1.670, Rijksmuseum, Amsterdam).

Meskipun telah diakui sebagai pelukis semasa hidupnya di Delft dan Den Haag, kepopulerannya yang hanya sedang-sedang saja membuat Vermeer sempat terlupakan orang setelah ia meninggal dunia. Ia hampir tidak disebut-sebut di dalam buku Referensi utama untuk lukisan Belanda abad ke-17 oleh Arnold Houbraken (Grand Theatre of Dutch Painters and Women Artists). Oleh karena itu, namanya tidak diikutsertakan dalam penelitian seni Belanda yang berikutnya selama hampir dua abad.

Pada abad ke-19, Vermeer ditemukan kembali oleh Gustav Friedrich Waagen dan Théophile Thoré-Bürger yang menerbitkan sebuah esai mengenai enam puluh enam lukisan yang disebut sebagai karya Vermeer, meskipun di antaranya hanya tiga puluh empat lukisan yang sekarang ini diakui secara luas sebagai lukisan karya Vermeer. Sejak itu pula, reputasi Vermeer makin dikenal orang, dan kini Vermeer diakui sebagai salah satu pelukis terbesar dari Era Keemasan Belanda.


" Christ in the House of Martha and Mary "  by Johannes Vermeer, oil on canvas, 160 × 142 cm, 1654-1655, at National Gallery Skotlandia,



" Diana and Her Companions " by Johannes Vermeer, oil on canvas, 98.5 × 105 cm, 1655-1656, at Mauritshuis, Den Haag



" A Girl Asleep " by Johannes Vermeer, 87.6 × 76.5 cm, oil on canvas, 1657, at Metropolitan Museum of Art New York



" Girl Reading a Letter at an Open Window "  by Johannes Vermeer, 83 × 64.5 cm, oil on canvas, 1657, at Dresden, Jerman



" Officer with a Laughing Girl "   by Johannes Vermeer, 50.5 × 46 cm, oil on canvas, 1657, at Frick Collection, New York



" The Little Street "  by Johannes Vermeer, 87.6 × 76.5 cm, oil on canvas, 1657-1658, at Rijks museum, Amsterdam



" The Milkmaid   by Johannes Vermeer, 45.5 × 41 cm, oil on canvas, 1658, at Rijks museum, Amsterdam



" The Procuress "  by Johannes Vermeer, 143 × 130 cm, oil on canvas, 1656, at Dresden, Jerman



" The Wine Glass "  by Johannes Vermeer, 39.4 × 44.5 cm, oil on canvas, 1658-1659, at Berlin, Germany



" View of Delft " by Johannes Vermeer, 98.5 × 117.5 cm, oil on canvas, 1659–1660, at Mauritshuis, Den Haag

Sunday, August 30, 2015

>> LUKISAN DAN BIOGRAFI JACKSON POLLOCK

Dengan nama lengkap Paul Jackson Pollock, lahir pada 28 Januari 1912, meninggal pada 11 Agustus 1956, ia adalah seorang pelukis Amerika Serikat yang cukup berpengaruh dan merupakan tokoh utama dalam gerakan abstrak espresionis. Ia meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di dekat rumahnya di Long Island, New York.

Pollock memulai karir melukisnya pada tahun 1929 di Art Students's League, New York, di bawah asuhan Thomas Hart Benton, seorang pelukis muralis kenamaan New York. Dalam perjalanan melukisnya, Pallock memulai dengan menggunakan aliran regionalis atau biasa disebut aliran naturalis. Seiring perjalanan, ia mulai mengikuti aliran muralis, sebuah aliran dimana melukis dengan menggunakan media besar yang permanen seperti dinding atau langit-langit atap.

Percampuran aliran antara regionalis, muralis, ditambah dengan sedikit surealis pada aspek-aspek tertentu membuat imajinasi Pollock terbangun dengan memulai satu aliran baru yang disebut abstrak ekspresionis. Pada aliran yang ia ciptakan ini bermula saat dirinya tengah melukis di atas kanvas dengan lantai sebagai alas. Saat itu, ia memulai dengan bentuk tetesan-tetesan yang ada di kaleng cat yang kemudian disembur dengan menggunakan kuas.

Tak puas hanya dengan kuas, Pollock berkreasi dengan benda-benda padat atau asing yang sekiranya dapat meratakan tetesan-tetesan warna dari kalengnya, seperti pecahan kaca, pisau, kayu, bahkan campuran dari pasir sekalipun. Ditemukan pada beberapa buku biografi, Pollock mengaku bahwa apa yang ia ciptakan adalah berasal dari ketidaksengajaan yang kemudian dikreasikan sedemikian rupa hingga didapatkan hasil berupa lukisan yang sepenuhnya abstrak. Hal ini diakui banyak orang bahwa melukis dengan hati akan mempengaruhi hasil dari lukisan yang dibuat seperti halnya terjadi pada banyak pelukis lain. Penemuan aliran ini terjadi pada tahun 1947.

Sebelumnya, suami dari aktris sekaligus pelukis Lee Krasner ini menghabiskan waktunya dengan bekerja di Federal Art Project sebelum akhirnya bekerja secara independen dengan menciptakan lukisan-lukisan abstrak dan dipamerkan di beberapa museum. Tak hanya itu, ia juga mendirikan sebuah studio lukis bersama dengan istrinya yang ia beri label Pollock-Krasner House and Studio.

Semasa hidup, Pollock banyak dikenal sebagai pecandu alkohol yang kerap kali bekerja di bawah pengaruh alkohol. Hingga pada tahun 1939 ia mendatangi seorang psikoanalis yang menyatakan bahwa dirinya tengah mengalami gangguan bipolar dimana apa yang ada dalam pandangannya seketika seolah-olah menjadi dua bayangan. Oleh analisnya, Dr. Jusuf Henderson, ia disarankan untuk mengalihkan pandangannya dalam bentuk lukisan dan diharapkan dapat menjiwai dengan apa yang dilukis. Sehingga, didapatlah sebuah maha karya agung aliran yang fenomenal sepanjang masa.

Berkunjung pada seorang psikoterapis bukan berarti membuat pria kelahiran Cody, Wyoming, 28 januari 1912 ini dapat dinyatakan sembuh dari kecanduannya. Pada tahun 1956, Pollock dinyatakan meninggal akibat kecelakaan yang menewaskan dirinya dan penumpang lainnya, Edith Metzger. Kecelakaan tersebut diakibatkan oleh Pollock yang tengah mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Ia dan rekannya tewas di tempat, sementara ibu Pollock, Ruth Kligman dinyatakan selamat.

Sepeninggalnya, studio lukis milik Pollock dan istrinya dikelola secara resmi oleh Stony Brook Foundation, sebuah organisasi yang bernaung di bawah Stony Brook University. Pada tahun 1985, melalui organisasi lain didirikan sebuah yayasan yang menaungi pelukis independen yang "kurang beruntung", Pollock-Krasner Foundation, yang kemudian hak ciptanya berada pada Artist Rights Society.


" Blue (Moby Dick) " by Jackson Pollock, 18 x 23 inc, Gouache and ink on composition board, 1943, location at Ohara Museum of Art, Kurashiki



" Easter and the Totem " by Jackson Pollock, 40 x 28 in, Oil on canvas, 1953, location at The Museum of Modern Art, New York



" Figure 1 " by Jackson Pollock, 237.5cm×393.7cm, oil on canvas, 1952



" Male and Female " by Jackson Pollock, 186 x 124,5 cm, Oil on canvas, 1948, location at Philadelphia Museum of Art



" Number 5 " by Jackson Pollock, 244cm×122cm, fiberboard, 1948



" Number 8, 1949 " by Jackson Pollock, 40 x 28 in, Oil, enamel, and aluminum paint on canvas, 1949, location at Neuberger Museum, State University of  New York



" Stenographic Figure " by Jackson Pollock, 40 x 56 inc, Oil on canvas, 1942, location at The Museum of Modern Art, New York



" The Key " by Jackson Pollock, 59 x 84 in, Oil on canvas, 1946, location at The Art Institute of Chicago



" The Moon-Woman " by Jackson Pollock, 69 x 43 inc, Oil on canvas, 1942, location at Peggy Guggenheim Collection, Venice



" The She-Wolf " by Jackson Pollock, 42 x 67 in, Oil, gouache, and plaster on canvas, 1943, location at The Museum of Modern Art, New York



" The Tea Cup " by Jackson Pollock, 40 x 28 in, Oil on canvas, 1946, location at Collection Frieder Burda, Baden-Baden


Friday, August 21, 2015

>> LUKISAN DAN BIOGRAFI MICHAELANGELO BUONARROTI

Michaelangelo Buonarroti, atau nama lengkapnya dalam bahasa Italia Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel,  dalam bahasa Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) , lahir di Caprese dekat Arezzo, Republik Florence (masa kini Toskana, Italia), pada 6 Maret 1475 – meninggal di Roma, Negara-negara Kepausan (masa kini Italia), 18 Februari 1564 pada umur 88 tahun), ia adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance. Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Kapel Sistina.

Michaelangelo Buonarroti adalah pelukis Italia yang merupakan salah satu pelukis Renaissance terbesar dalam sejarah seni Eropa. Ayahnya Lodovico di Leonardo di Buonarotti di Simoni adalah seorang pegawai hukum di Caprese. Ibunya Francesca di Neri del Miniato di Siena. Keluarganya memiliki status kebangsawanan rendah.

Ayahnya menginginkan agar Michaelangelo berkonsentrasi ke profesi yang dianggap lebih mapan, namun Michaelangelo menyukai seni rupa. Ia lalu dibina oleh Domenico Ghirlandaio (namun dengan suatu sebab Michaelangelo menolak hal ini) dan Bertoldo di Giovanni. Ghirlandaio kemudian merekomendasikannya kepada Lorenzo de Medici. Ia lalu membuat beberapa karya yang cukup mengagumkan (untuk usianya yang masih belasan tahun), namun belum mampu membuat namanya menjadi lebih terkenal, di antaranya:

- Madonna de la Salsa (1490-1492)
- Battle of the Centaurs (1491-1492)

Ciri perfeksionisme Michaelangelo mulai berkembang sejak kritik-kritik yang dilancarkan Lorenzo de Medici.

Setelah Lorenzo de Medici wafat, penggantinya, Piero de Medici bukanlah orang yang disenangi oleh Michaelangelo. Ia kemudian keluar dari binaan keluarga Medici dan melanjutkan karya-karyanya sendiri. Kepemimpinan Piero de Medici yang lemah membuat kota Firenze dikepung pihak Republikan, dan keluarga Medici terusir dari kota Firenze.

Pada masa ini, Michaelangelo membuat beberapa karya, antara lain:

- Wooden crucifix (1493) untuk gereja Santa Maria del Santo Spirito
- Patung studi Hercules dari marmer

Runtuhnya kekuasaan keluarga Medici memberi celah bagi ajaran pendeta Savonarola yang menentang kembalinya unsur seni klasikisme ke dalam Gereja. Seni Klasik dianggap mengandung banyak demoralisme, di antaranya banyaknya unsur erotisme dan gayisme (kebetulan model-model karya seni yang banyak berada di gereja adalah lelaki).

Hal ini membuat Michaelangelo berusaha keluar dari pengaruh Firenze, dan berusaha menersukan profesinya di Venice, kemudian Bologna. Namun di dua kota ini, tidak ada satu pun yang mengenal kebesaran nama Michaelangelo.

Ia kemudian terlibat penipuan patung "The Lost Cupid" yang kemudian dibeli oleh pihak Gereja. Meskipun kemudian ketahuan, usahanya ini mendapat apresiasi dari Kardinal Raffaele Riario. Michaelangelo kemudian mendapat kepercayaan untuk membuat patung Bacchus. Namun kemudian patung ini diakui Michaelangelo sebagai pesanan Jacopo Galli.

Pada November 1497, duta besar Perancis meminta Michaelangelo membuat Pietà, patung Bunda Maria yang menangisi kematian Yesus. Karya ini menjadi pelopor dicantumkannya nama pematung langsung di karya yang dibuat.

Di masa ini, karya-karya Michaelangelo mulai mendapatkan apresiasi yang baik. Dan pada tahun 1504, ia mulai mengerjakan karyanya yang paling terkenal, David yang kemudian dipajang di Piazza della Signoria. Karya ini dimaksudkan sebagai simbol kekuatan Republik atas ancaman dari faksi-faksi yang bertikai di daerah Romawi. Karya ini juga menjadi awal perseteruannya dengan Leonardo da Vinci yang menyarankan agar karya tersebut di tempat yang tidak terlalu mencolok.

Sebagai pengakuan terhadap keahliannya, Michaelangelo dipanggil ke Roma pada tahun 1503 untuk menyelesaikan peristirahatan Paus sebelumnya. Tetapi proyek ini terlantar dengan ditugaskannya pembuatan Fresko di dinding Kapel Sistina.

Hal ini menjadi tantangan besar untuk Michaelangelo, sebab meskipun pernah mempelajari pembuatan Fresko pada masa Domenico Ghirlandaio, namun secara keahlian ia sama sekali bukan pelukis.

Fresko ini dikerjakan dalam periode 1508-1512 dengan satu bagian terakhir di ujung kapel yang belum diselesaikan hingga masa Paus Paulus III dimulai.

Pada tahun 1513, pengaruh Papacy di Firenze meningkat dengan naiknya salah satu anggota keluarga Medici, Paus Leo X. Ia ditugaskan untuk mengerjakan Facade Basilika San Lorenzo dengan imbalan yang sangat menarik. Namun keuangan keluarga Medici yang ambruk kemudian membuat karya ini terkesan setengah jadi. Salah satu bagian yang terkenal dari karya ini adalah patung Musa.

Pengaruh Tahta Kepausan akhirnya runtuh pada tahun 1527 dan keluarga Medici bangkrut, kemudian diikuti kembalinya kekuasaan Republik. Michaelangelo kemudian terlibat dalam perancangan perlindungan kota Florence dari kepungan dengan membuat desain benteng.

Namun usaha ini membuat dirinya dianggap sebagai pengkhianat keluarga Medici sehingga pada tahun 1530, ia meninggalkan Florence setelah kekuasaan Medici kembali. Michaelangelo kembali mendapat kepercayaan untuk menyelesaikan bagian terakhir dari fresko Kapel Sistina, yaitu Pengadilan Terakhir. Karya ini kemudian menimbulkan kontroversi karena pengeksposan ketelanjangan. Karya ini diperbaiki oleh asistennya Daniele da Volterraa dengan menambahkan lukisan kain penutup di bagian yang dianggap penting.

Michaelangelo meninggal pada 18 Februari 1564 di usia 88 tahun. Ia sempat membuat parodi Pietà, dengan mengganti Bunda Maria dengan sosok yang diduga adalah dirinya sendiri. Karya Michelangelo membuka mata seniman pada zaman Ranaisans tentang pentingnya studi yang baik tentang anatomi. Pada masa inilah dimulai penelitian langsung organ tubuh dan alat gerak dari mayat. Karya-karyanya banyak menjadi inspirasi karya seni pada masa Renaisans. Selain itu karya arsitekturnya bisa dilihat di banyak bangunan di Firenze.




" Doni Tondo (The Holy Family) " by Michaelangelo Buonarroti, Oil and tempera on panel, Dameter 120 cm, circa 1503-1506, Location at Uffizi Gallery, Florence



" The Last Judgment " by Michaelangelo Buonarroti, Oil and tempera on panel, 1,370 cm × 1,200 cm, 1534–1541, location at Sistine Chapel, Rome.



" The Conversion of Saul " by Michaelangelo Buonarroti, Oil and tempera on panel, 625 cm × 661 cm, circa 1542–1545, at Cappella Paolina, Vatican Palace, Rome




" The Martyrdom " by Michaelangelo Buonarroti, Oil and tempera on panel, 625 cm × 662 cm, circa 1546–1550, at Cappella Paolina, Vatican Palace, Rome



" The Torment of Saint Anthony " by Michaelangelo Buonarroti, tempera on panel, 105 cm × 76 cm, 1497, location at National Gallery, London.



" The Torment of Saint Anthony " by Michaelangelo Buonarroti, Oil and tempera on panel, 47 cm × 35 cm, circa 1487–1488, Location at Kimbell Art Museum.



" The Entombment " by Michaelangelo Buonarroti, Tempera on panel, 162 cm × 150 cm, circa 1500–1501, location at National Gallery, London.



Interior Kapel Sistina menunjukkan langit-langit dalam kaitannya dengan lukisan dinding lainnya karya Michaelangelo Buonarroti.



Saturday, August 15, 2015

>> LUKISAN DAN BIOGRAFI FRANCISCO DE GOYA



" Portrait of Francisco Goya " karya Vicente López y Portaña, Cat minyak diatas canvas, Ukuran 93 x 75cm, dilukis pada tahun 1826. 
Dikoleksi oleh Museum del Prado, Madrid, Spanyol.

Francisco Goya salah satu pelukis maestro Dunia asal Spanyol, dengan nama lahir Francisco José de Goya Lucientes, lahir di Fuendetodos 30 Maret 1746, meninggal di Bordeaux 16 april 1828 (pada usia 82 tahun)

Goya adalah seorang pelukis Aragon kebangsaan Spanyol. Ia juga seorang pelukis istana yang melukiskan sejarah dari riwayat kerajaan Spanyol.

Dia sudah mendapat dua penghargaan sebagai the last of the Old Masters dan as the first of the moderns.

Dalam karya seninya terdapat elemen-elemen yang subyektif dan bersifat menggulingkan pemerintahan, sehingga keberaniannya dalam melukis, memberi sebuah model untuk karya seniman-seniman generasi berikutnya, yakni manet dan Picasso. Banyak dari karya Goya dipemerkan di Museum del Prado di Madrid.

Masa Muda
Dia menghabiskan masa kecilnya di Fuendetodos, dimana keluarganya tinggal di sebuah rumah beroda 4, keluarganya didominasi oleh ibunya. Ayahnya membiayai kehidupannya dengan bekerja sebagai penyadur emas. Sekitar tahun 1749, keluarga itu membeli sebuah rumah di kota di zaragoza dan beberapa tahun kemudian pindah kesana.

Goya bersekolah di Escuelas Pias, dimana ia menjalin sebuah hubungan dekat dengan Martin zapater, dan surat-surat mereka sampai pada suatu tahun menjadi materi untuk membuat biografi Goya. Pada usia 14, dia diterima menjadi murid dari seorang pelukis José Luján.

Ia kemudian pindah ke Madrid dimana dia belajar dengan Anton Raphael Mengs, seorang pelukis yang terkenal akan jabatan raja spanyol. Dia berselisih dengan gurunya, dan ujiannya tidak memuaskan. Goya diterima masuk oleh the Royal Academy of Fine Art pada tahun 1763 dan 1766, tetapi ditolak di jalan masuk.

Ia lalu berkelana ke roma, dimana pada tahun 1771 ia memenangkan juara kedua di sebuah kompetisi melukis yang diadakan di kota Parma. Setelah tahun itu, ia kembali ke Zaragoza dan melukis sebuah bagian dari pilar menara Basilica, frescoes of the oratory of the cloisters of Aula Dei, and the frescoes of the Sobradiel Palace. Ia belajar dengan Francisco Bayeu y Subías dan lukisannya mulai di pamerkan dan mulai dianggap penting sehingga ia menjadi terkenal.

Kedewasaan dan kesuksesan
Goya menikahi saudara perempuan Bayeu, Josefa pada tahun 1774. Pernikahannya dengan Josefa (goya memanggilnya Pepa) dan keanggotaan francisco Bayeu di Royal Academy of Fine Art – dia sudah menjadi anggota sejak 1765 – menolongnya untuk memperoleh pekerjaan dengan Royal tapestry Workshop. Disana, setelah berlatih selama 5 tahun, dia mendesain 42 pola, yang kebanyakkan digunakan untuk mendekorasi (dan menyekat) dinding batu di El Escorial dan Palacio Real de El Pardo, gedung yang baru dibangun di kerajaan Spanyol. Hal ini membawa bakat artistiknya mendapat perhatian dari raja spanyol yang kemudian memberikan akses ke istana kerajaan. Dia juga melukis kanvas untuk altar dari gereja di San Fransisco El Grande, yang memimpin kepada penunjukan dirinya sebagai anggota dari Royal Academy of Fine Art.

Pada tahun 1783, Count of Floridablanca, favorit dari raja Carlos III, menugaskan dia untuk melukis gambarnya. Dia juga menjadi sahabat pangeran Don Luis, dan tinggal dirumahnya. Pelanggan-pelanggannya bertambah termasuk para Duke dan Duchess dari osuna, yang dilukisnya, raja dan bangsawan-bangsawan lainnya di kerajaan. Setelah kematian Charles III pada tahun 1788 dan revolusi Perancis 1789, selama pemerintahan dari Charles IV , Goya mencapai puncak popularitasnya di kerajaan.

Setelah mengidap / terkena demam yang tinggi pada tahun 1792, Goya terserang tuli di kiri, dan dia menjadi pendiam dan introspektif. Selama 5 tahun ia menghabiskan masa penyembuhan dengan membaca persetujuan besar tentang revolusi perancis dan filosofinya.

Seri pengalaman pahitnya dari Aquatinted sketsa, yang dihasilkan dipublikasikan pad atahun 1799 dengan judul Caprichos, pandangan gelapnya terlukiskan dalam gambarannya yang secara spesifik dijelaskan dengan kalimatnya, “The Sleep of Reason produces Monster”, sekalipun begitu ini bukan semata-mata suram di ala, dan mendemonstrasikan cara menyindir para seniman secara jenaka/halus, terutama tentang dalam sketsa-sketsa seperti Hunting for Teeth. Sebagai tambahan, Seseorang dapat melihat ancaman-ancaman menakutkan dari karya-karya Goya, walaupun karya-karya itu berupa kartun.

Pelukis Kerajaan
PAda tahun 1786 Goya ditunjuk sebagai pelukis untuk Charles III, dan tahun 1789 dijadikan pelukis istana untuk Charles IV. Tahun 1799, ia menjadi pelukis istana pertama yang digaji 50.000 reales dan 500 ducats untuk 1 pelatih.

Dia bekerja diatas kubah pertapaan San Antonio de la Florida, dia melukis Raja dan Ratu, gambar-gambar keluarga raja, potret pangeran perdamaian dan banyak bangsawan lainnya. Potret-potretnya biasanya orang-orang terkemuka , pada lukisan Charles IV, kekurangan diplomasi digambarkan dengan visualyang luar biasa. Goya menerima pesanan dari banyak teman dalam lingkungan orang-orang terkemuka Spanyol.

Setelah Perancis menyerbu Spanyol selama perang peninsular (1808-1814), istana Spanyol yang baru menerimanya sebagai pendahulu istana. Ketika Pepa meninggal pada tahun 1812, Goya sedang melukis The Charge of the mamelukes dan Third of May 1808, dan mempersiapkan cetakan berseri yang dikenal sebagai The Disaster of War (Los desastes de la Guerra)

Raja Ferdinand VII kembali ke Spanyol namun hubungannya dengan Goya tidak lagi ramah. Pada tahun 1814 Goya tinggal dengan pembantu rumah tangganya Dona Leocadia dan anak perempuan Dona yang merupakn anak haram, Nama gadis itu Rosario Weiss; gadis muda ini belajar melukis dangan Goya, yang sudah hampir seperti ayahnya sendiri.


Goya kembali bekerja tidak putus-putusnya dalam melukis, gambar-gambar Santa Justa dan Santa Rufina, Litografi, gambar-gambar tauromachy, dan banyak lagi. Dengan idenya untuk mengisolasi dirinya sendiri, dia membeli sebuah rumah dekat Manzanares, yang dikenal sebagai Quinta del Sordo (kasarnya , “House of the Deaf Man” yang artinya rumah si orang tuli.) Disana dia membuat lukisan-lukisan hitam. Tak menentu dan tidak puas, dia meninggalkan Spanyol pada bulan Mei 1824 ke Bordeaux dan Paris. Dia menenetap di Bordeaux. Dia kembali ke Spanyol pada tahun 1826 setelah itu pada periode lainnya dia sakit. Meskipun sambutannya hangat, dia kembali ke Bordeaux, dimana akhirnya dia meninggal pada tahun 1828 pada usianya yang ke 82 tahun.

Pekerjaan
Goya melukis keluarga kerajaan Spanyol, yang termasuk didalamnya Charles IV dari spanyol dan Ferdinand VII. Aliran pokoknya dari merry festifals untuk pekerjaan membuat permadani, draft cartoons, sampai scenario perang dan kesatuan. Evolusi ini menampilkan sisi kegelapan dari kepriadiannya. Tabib modern mencurigai kalau timah hitam didalam bahan catnya meracuninya dan menyebabkan ketuliannya sejak 1792. Mendekati hari-hari terakhir hidupnya, ia menjadi kesepian dan menimbulkan ketakutan dan melukis manusia dengan suram, kemarahan, dan fantasi/hayalan. Gaya dari Lukisan gelap ini menggambarkan pergerakan ekspresi. Dia sering melukis dirinya sendiri didalam lukisannya.

The Maja
Dua dari lukisan Goya yang terkenal adalah The Nude Maja (La maja desnuda) and The Clothed Maja (La maja vestida). Dua gambar itu dilukiskan perempuan yang sama dengan pose yang sama, masing-masing digambarkan yang satu telanjang, yang satu menggunakan pakaian. Ia menggambarkan The Nude Maja setelah dihina di perkumpulan orang Spanyol.

Tanpa sebuah alasan untuk lambang atau arti mitologi, lukisan itu menjadi “the first totally profane life-size female nude in Western art”. Dia menolak untuk melukis pakaian pada lukisan Maja, dan memeilih untuk membuat lukisan yang baru. (tentunya gambar maja)
Identitas dari Maja tersebut sangat tidak jelas. Subyek yang paling terkenal dan paling menarik adalah the Duchess of Alba, dengan siapa Goya memeberikan sentuhan, dan nyonya dari Manuel de Godoy, yang kemudian menjadi pemilik lukisan itu. Bukan dari kedua teori yang sudah memenuhi, dan semua itu mengingatkan seperti bahwa lukisan-lukisan itu kembali mewakili sebuah karangan yang ideal.

Pada tahun 1808 lukisan-lukisan itu dipegang oleh Ferdinand VI, dan pad tahun 1813 penyelidikan menyita kedua karya-karya sebagai “karya yang cabul”

Darker Realms ( Dunia yang lebih gelap)
Dalam periode pemulihan kesehatan sesudah sakit selama 1793 – 1794, Goya melengkapkan koleksi 11 gambar kecil yang dilukiskan diatas timah; gambar-gambar ini dikenal sebagai Fantasi and Invention menandai perubahan signifikan dalam seninya. Lukisan-lukisan ini tidak menampilkan hiburan-hiburan populer di dunia, melainkan lebih gelap, dunia dramatis dalam fantasi dan mimpi buruk.

Halaman istana dengan banyak orang gila adalah sesuatu yang menakutkan dan mengimajenasikan pandangan tentang kesendirian, ketakutan dan keterasingan social, sebuah keberangkatan dari pengobatan yang agak dangkal tentang penyakit kejiwaan dalam pekerjaan seniman-seniman muda seperti Hogarth. Dalam lukisan ini, tanah, ditutupi oleh bangunan batu dan gerbang besi, digunakan oleh pasien-pasien dan seorang pengawas. Pasien-pasien itu dengan berbagai macam cara memperhatikan, duduk, berpose, bergulat, menyeringai ataupun mendisiplinkan diri mereka sendiri. BAgian atas lukisan itu lenyap bersama cahaya matahari, memperkuat kesan berlatar mimpi buruk dibawahnya.

Lukisan ini dapat dibaca sebagai tuduhan tentang pengobatan penyakit jiwa yang berkembang menjadi hukuman; yang membatasi kriminalitas, terbelenggu dalam besi, dan hukuman fisik yang subyektif. Dan maksudnya dapat dijadikan bahan pertimbangan sejak salah satu tujuan utama dari pencerahan mengubah penjara dan rumah sakit jiwa, sebuah subyek yang biasa saja dari tulisan Voltaire dan lain-lain. Penghukuman secara brutal terhadap para tawanan (sekalipun mereka adalah criminal ataupun yang tidak waras) adalah subyek utama dari lukisan-lukisan Goya di kemudian hari.

Setelah dia menyempurnakan lukisan ini, fisik dan mental Goya sendiri mulai jatuh. Ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Perancis mendeklarasikan perang terhadap Spanyol, dan sakit Goya terus meningkat. Teman sebayanya melaporkan, “suara bising dari kepalanya dan ketuliannya tidak meningkat, malah pengelihatannya jauh lebih baik dan dia dapat menjaga keseimbangannya kembali.

Gejala-gejalnya menunjukkan adanya perpanjangan radang otak yang disebabkan virus atau mungkin salah satu stroke ringan dikarenakan tekanan darah tinggi dan mempengaruhi pusat pendengaran dan keseimbangan di otak. Diagnosa lainnya menafsirkan beberapa poin seperti kegilaan paranoid karena trauma otak yang tidak diketahui (mungkin dikarenakan penyakit tak dikenal yang diberitakan). Jika kasusnya seperti ini, mulai sekarang kita melihat serangan membahayakan terhadap pancaindranya, yang menunjukkan fitur-fitur paranoid dalam lukisannya, memuncak dalam lukisan-lukisan hitamnya dan terutama Saturn Devouring His Sons.

Pada tahun 1799 dia mempublikasikan 80 cetakan berjudul Caprichos yang menggambarkan seperti namanya, “…kelemahan dan kebodohan yang tidak terhitung ditemukan dalam kehidupan social, dan dari prasangka-prasangka utama dan kecurangan-kecurangan yang membuat adat, penghirauan, penyendiri menjadi biasa.

Tanggal 3 Mei 1808 : The Execution of the Defendrs of Madrid, Goya mencoba untuk mengabadikan dengan kuasnya orang-orang paling terkemuka dan aksi-aksi heroic dari pemeberontakan agung melawan Tirani Eropa. Lukisan itu tidak menunjukkan kecelakaan yang disaksikan Goya, itu agak lebih bermakna seperti komentas yang abstrak.


Black Painting & the Disasters (lukisan-lukisan hitam dan masalah-masalah)
Kemudian Goya membeli sebuah rumah yang dinamainya rumah orang tuli, dan melukis banyak lukisan yang tidak biasanya di kanvas ataupun di dinding, termasuk referensi mengenai sihir dan peperangan, Satu dari lukisan ini adalah yang paling terkenal yaitu Saturn Devoring His Sons, yang menampilkan sebuah romansa mitologi yunani yang berlatarkan Saturnus memakan anaknya, sebuah referensi bagi konflik warga Spanyol di masa itu.

Lebih dari itu, lukisan itu telah dilihat sebagai inti dari pemahaman kita mengenai kondisi manusia di Zaman Modern, seperti Sistine karya Michaelangelo membatasi inti dari pemahaman kita tentang suasana abad 16.

Lukisan ini adalah satu dari 14 seri yang disebut lukisan hitam/black painting. Setelah ia meninggal, lukisan tembok diubah kedalam kanvas dan mengingatkan akan beberapa contoh terbaik dari later periode saat Goya hidup, ketulian dan lumpuh setengah oleh apa yang mungkin karena penyakit otak atau sebagainya, dia memutuskan untuk membebaskan dirinya dari kesedihan kritikan oleh waktu dan lukisan maupun mimpi buruk yang datang kepadanya. Banyak dari karya-karyanya ada di meseum prado di Madrid.

Pada tahun 1810an, Goya membuat sebuah kumpulan dari aquatint prints yang berjudul The Disasters of War (Los desastres de la guerra) yang melukiskan scenario dari perang Peninsular. Skenario itu sangat mengganggu, terkadang mengerikan didalamnya melukiskan pertarungan di medan pertempuran yang horror, dan mewakili sebuah pemerkosaan kata batin didalam wajah dari kematian dan pembinasaan. Gambar-gambar itu tidak dipublikasikan sampai tahun 1863, 35 tahun setelah Goya meninggal.


Francisco Goya, La cometa, 269 x 285 cm, 1778



Francisco Goya, Courtyard with Lunatics, 43.8 × 32.7 cm, 1794



Francisco Goya, La cometa, 269 x 285 cm, 1778



Francisco Goya, Portrait of Josefa Bayeu, 81 × 56 cm, 1798



Francisco Goya, The Clothed Maja, 95 × 190 cm, 1800



Francisco Goya, The Nude Maja, 98 × 191 cm, 1795



Francisco Goya, The Milkmaid of Bordeaux, 74 × 68 cm, 1825



Francisco Goya, The Third of May 1808, 266 х 345 cm, 1814



Francisco Goya, Witches' Sabbath, 140 x 435cm, 1821