Saturday, July 30, 2016

>> LUKISAN DAN BIOGRAFI SOEDIBIO


Salah satu pelukis Maestro terkenal Indonesia " Soedibio " lahir di Madiun, Jawa Timur, 17 Juni 1912. Belajar melukis dilakoninya secara otodidak. Semasa hidup aktif di berbagai organisasi kesenian, diantaranya pada tahun 1940 bergabung menjadi anggota PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) di Jakarta, lalu pada tahun 1946 ikut mendirikan Seniman Indonesia Muda (SIM) di Madiun, Jawa Timur.

Kemudian pada tahun 1967 menjadi anggota Sanggar Puring di Surabaya, Jawa Timur, serta pada tahun 1970 menjadi anggota Himpunan Budaya Surakarta (HBS) di Solo, Jawa Tengah. Pernah bekerja bersama Trisno Sumarjo di Jawatan Kereta Api (1942) di kota asalnya, Madiun, Jawa Timur. Pada jamannya, ia di kenal sebagai satu-satunya pelukis potret, yang sanggup membuat potret orang tanpa model. Lukisan tentang pengalamannya di tahanan Belanda di Yogyakarta pada tahun 1949 adalah salah satu bukti kemahirannya tersebut.

Selain melukis potret orang, ia juga mahir melukis pemandangan alam. Rumah-rumah orang di desa dan pohon nyiur berkipas-kipas daun bersatu dalam satu ayunan tenang dengan galengan-galengan sawah di sekitarnya, di gambarkan secara tepat olehnya. Keunikan lain yang dimilikinya yang membedakan dirinya dengan pelukis lain adalah, ia selalu membuat perubahan pada gaya lukisannya yang berubah dengan drastis sesuai kisah hidupnya.

Lukisannya pada zaman revolusi bernuansa kelam dan menunjukkan kekerasan. Kemudian setelah sempat menghilang selama 15 tahun dari dunia seni rupa karena persoalan pribadi, ia akhirnya kembali lagi, namun dengan gaya lukisan yang lebih lembut.


Di indonesia , aliran surealisme ini diusung oleh beberapa pelukis terkenal salah satu pelukis yang dikenal kalangan seniman karena karya-karyanya yang khas adalah Soedibio , beliau di sebut sebagai bapak surealis di indonesia karena keunikan karyanya.


" Dewi Sri " by Soedibio, Medium: oil on canvas, Year: 1971



" Gunungan " by Soedibio, Size: 100 x 80 cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1977
Auction House: Christie's Hongkong



" Istri " by Soedibio, Size: 100 cm x 76 cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1970

*) Adalah sebuah lukisan naturalis Soedibio yang begitu romantis. Seorang perempuan duduk agak miring di kursi sedan dengan pakaian jawa nan luwes. Di sampingnya, vas dengan seikat bunga krisan segar dan lampu duduk merah cerah bagai melambangkan cinta nan membara. Lukisan ini kian indah oleh cara Soedibio 




" Kapal di tengah Laut " by Soedibio, Size: 33 cm x 25 cm, Medium: Acrylic on paper, Year: 1986
*) Dikoleksi oleh Edwin Rahardjo



" Peta " by Soedibio, Size:  90 cm x 200 cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1947
*) Dikoleksi oleh Dr. Oei Hong Djien.



" Punakawan dan Pandawa Lima " by Soedibio, Size: 150 cm x 110 cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1973
*) Dikoleksi oleh Dr. Oei Hong Djien.



" Semar " by Soedibio, Medium: Oil on canvas
*) Dewan Kesenian Jakarta



" Seorang Pelukis by Soedibio " by Soedibio, Size: 65 cm x 86 cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1948

*) Karya ini dikoleksi oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Istana Kepresidenan Jakarta. Gambar didonasikan oleh Enong  Ismail.




" Peniup Seruling " by Soedibio, Size: 165cm x 55cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1979
*) Auction House: Masterpiece



" Prabu Erlangga, oil on canvas, 123cm x 186cm, 1971 " by Soedibio, Size: 123cm x 186cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1971
*) Auction House: Masterpiece



" To you people of  Jogja " by Soedibio, Size: 200cm x 136cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1949



" Untitled " by Soedibio, Size: 134cm x 90 cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1969
*) Auction House: Christie's Hongkog



" Wanita Jawa " by Soedibio, Size: 90cm x 150cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1940

*) Karya ini dikoleksi oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Istana Kepresidenan Jakarta. Gambar didonasikan oleh Enong Ismail.




" Wayang  " by Soedibio, Medium: oil on canvas laid on board

0 komentar: