Salah satu pelukis maestro kebanggaan Indonesia, Srihadi
Soedarsono yang lahir disebuah kota
Budaya Surakarta, pada 4 Desember 1931, beliau adalah diantara pelukis terkenal
Indonesia yang karyanya banyak diburu kolektor baik dalam dan luar negeri.
Nama lengkap Prof.
KRHT H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, MA pernah diangkat menjadi anggota
Tentara Pelajar pada rentang tahun 1945 hingga 1948 sebagai wartawan pelukis
yang menciptakan poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi IV BKR/TKR/TNI di
Solo. Karier militernya berakhir tahun 1948 ketika terjadi rasionalisasi dengan
pangkat sersan mayor dan bersekolah lagi di SMA II Surakarta.
Pada periode 1947-1952 bergabung dalam Seniman Indonesia
Muda di Solo dan Yogyakarta; sejak awal berdiri tahun 1950, sebagai anggota
aktif dalam pembentukan Himpunan Budaya Surakarta di Solo. Juga aktif mengikuti
pameran-pameran seni rupa di Solo dan Yogyakarta.
Pada tahun 1952 ia mulai memasuki pendidikan seni di Balai
Pendidikan Universiter Guru Gambar Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Bandung (sekarang Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung). Pada tahun
1955, ia juga menciptakan logo Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR). Logo
berbentuk sebuah palette dengan kata-kata "SENI RUPA BANDUNG" dengan
lambang Universitas Indonesia. Setelah Maret 1959, bentuk Ganesha menggantikan
logo UI di palette tersebut.
Ia lulus sebagai sarjana seni rupa dan diwisuda pada hari
Sabtu, 28 Februari 1959, tepat dua hari sebelum Institut Teknologi Bandung
diresmikan (Senin, 2 Maret 1959). Pada tahun 1960 Srihadi mendapatkan beasiswa
dari ICA untuk belajar di AS untuk melanjutkan kuliah di Ohio State University
hingga mendapat gelar master of art pada tahun 1962.
Ia menikah dengan Dra Siti Farida Nawawi dan memiliki dua
anak perempuan dan satu anak laki-laki, yaitu Tara Farina, MSc, Rati Farini,
SH, LLM, dan Tri Krisnamurti Syailendra.
Pada tanggal 1 Mei 1969 ia diangkat menjadi pegawai negeri
sipil. Pengangkatannya sebagai guru besar Seni Rupa pada tanggal 1 Desember
1992, sedangkan masa purnabakti sebagai PNS sejak tanggal 1 Januari 2007.
Selain sebagai pelukis, ia juga mengajar sebagai dosen di
Institut Teknologi Bandung dan Institut Kesenian Jakarta.
Karya Srihadi Soedarsono memiliki proses yang panjang dan
berkelanjutan. Karya awal sangat dipengaruhi hasil pendidikan, yaitu geometris
sintetik. Pada tahun 1960 mulai menuju eksperimentasi pada bentuk abstrak lewat
tempelan potongan kertas dan spontanitas warna. Memasuki 1970 cenderung
impresionis lewat cat air dan ekpresionis lewat cat miyak dan sering memasukkan
unsur simbolis dalam lukisannya.
Terakhir karyanya muncul dalam bentuk simplifikasi dengan
garis horison yang kuat, selain juga lukisan figur-figur puitis yang
terinspirasi ajaran Zen.
Penghargaan
Sebagai pelukis senior yang sangat berdedikasi, beliau
mendapatkan banyak penghargaan, antara lain:
- Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1971
- Cultural Award dari Pemerintah Australia pada tahun 1973
- Fulbright Grant dari Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1980
- Hadiah terbaik di ajang Bienalle III Seni Lukis Indonesia
Srihadi, Doa Dalam Penantian, oil on canvas, 100 x 130 cm, Th 1999, USD 44,930 - 64,186
*) Auction at Christie Hongkong
Srihadi, Perahu jukung, oil on canvas, 140cm x 150cm, 1985 (Rp.650jt-Rp.800jt)
*) Auction at Masterpiece
Baris, The Warior- The Energy of Love And Peace, Srihadi Soedarsono , Oil on canvas, 2012
Bedaya Ela Ela, Moments of Meditation, Srihadi Soedarsono, 350 cm x 200cm, Oil on canvas, 2012
Bedaya Ela Ela, Srihadi Soedarsono, 200 cm x 130cm, Oil on canvas
Bedaya Srikandi, Dignity of Nation, Srihadi Soedarsono, 200 cm x 150cm, Oil on canvas
Borobudur, Soul of nature, Srihadi Soedarsono, 140 cm x 180cm, Oil on canvas
Farida And Tara, Srihadi Soedarsono ,100 cm x 100cm, Oil on canvas, 1985
Gelora Remaja, Srihadi Soedarsono, 280 cm x 180cm, Oil on canvas
Irianese Children And Coca Cola, Srihadi Soedarsono, 70 cm x 85cm, Oil on canvas
Landscape, Srihadi Soedarsono, 125 cm x 125cm, Oil on canvas
Manusia Lapar II, Srihadi Soedarsono, 100 cm x 120cm, Oil on canvas
Offering in The Far Horizon, Srihadi Soedarsono, 100 cm x 130cm, Oil on canvas
Oleg Tambulilingin, Srihadi Soedarsono, 200 cm x 130cm, Oil on canvas
Orang-Orang Marjinal, Kemiskinan vs Kemakmuran, Srihadi Soedarsono, Charcoal on Canvas
Puppets from Memayu Hayuning Bawono, Srihadi Soedarsono, 200 cm x 130cm, Oil on canvas, 1990
Scheveningen, Holland, Srihadi Soedarsono, 140 cm x 140cm, Oil on canvas
Serenity, Srihadi Soedarsono, 200 cm x 130cm, Oil on canvas
Srihadi Soedarsono, Jatuhnya Pesawat VT CLA, 280 cm x 190cm, Oil on canvas
Srihadi Soedarsono, Legong Rwa Bineda, Dua adalah Satu, 150 cm x 125cm, Oil on canvas
Srihadi Soedarsono, Looking in The Mirror, 200 cm x 155cm, Oil on canvas
Srihadi Soedarsono, Lukisan I, 83 cm x 97cm, Oil on canvas
Srihadi Soedarsono, Melasti Praying for Love And Peace, 300 cm x 150cm, Oil on canvas
Srihadi Soedarsono, Penggali Batu Karang, Cinta Dan Pengabdian, Oil on canvas
The Purity of Mind And Soul, Srihadi Soedarsono, 180 cm x 120cm, Oil on canvas
The Soul of Nature, Srihadi Soedarsono, 200 cm x 130cm, Oil on canvas
Virginity, Srihadi Soedarsono, 95 cm x 141cm, Oil on canvas